berita industri

Rumah / Berita / berita industri / Bagaimana cara menentukan jarak antar alat penyiram mikro agar dapat mendistribusikan air secara efektif di taman?

berita industri

Oleh Admin

Bagaimana cara menentukan jarak antar alat penyiram mikro agar dapat mendistribusikan air secara efektif di taman?

Menentukan jarak antar alat penyiram mikro untuk distribusi air yang efektif di taman memerlukan pertimbangan beberapa faktor. Berikut panduan langkah demi langkah:

Kenali Tanaman Anda: Lakukan penilaian komprehensif terhadap spesies tanaman yang menghuni taman Anda. Pertimbangkan tidak hanya keanekaragaman tetapi juga kebutuhan air spesifik setiap spesies. Misalnya, meskipun sukulen tumbuh subur di kondisi kering dengan penyiraman yang jarang, sayuran berdaun hijau mungkin memerlukan kelembapan yang lebih sering dan konsisten. Pertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran tanaman, tahap pertumbuhan, kedalaman akar, dan variasi musiman dalam kebutuhan air.

Hitung Laju Curah Hujan: Laju curah hujan pada sprinkler mikro dipengaruhi oleh beberapa variabel, termasuk jenis nosel, ukuran, pola distribusi, tekanan pengoperasian, dan laju aliran. Untuk menghitung laju curah hujan secara akurat, lakukan uji lapangan menggunakan kaleng penangkap atau alat pengukur hujan yang ditempatkan secara berkala di dalam area cakupan sprinkler. Ukur jumlah air yang terkumpul selama periode waktu tertentu dan hitung rata-rata curah hujan dalam inci per jam (atau milimeter per jam). Ulangi pengujian di beberapa zona untuk memperhitungkan variasi kinerja sprinkler.

Pertimbangkan Jenis Tanah dan Laju Penyerapan: Karakteristik tanah berdampak signifikan terhadap infiltrasi dan distribusi air di dalam zona akar. Tanah berpasir, ditandai dengan partikel yang lebih besar dan kapasitas retensi air yang rendah, memungkinkan air meresap dengan cepat namun mungkin memerlukan irigasi yang lebih sering untuk mencegah dehidrasi. Sebaliknya, tanah lempung, dengan partikel lebih kecil dan kapasitas menahan air lebih tinggi, menyerap air lebih lambat namun mempertahankan kelembapan lebih lama. Melakukan analisis tekstur tanah dan uji infiltrasi untuk menilai komposisi, struktur, porositas, dan permeabilitas tanah. Tentukan laju infiltrasi air tanah (inci per jam) dan sesuaikan jarak sprinkler agar sesuai dengan kapasitas menahan air tanah dan mencegah limpasan atau genangan air.

Periksa Tekanan Air dan Laju Aliran: Tekanan air dan laju aliran merupakan faktor penting yang mempengaruhi kinerja dan efisiensi sistem sprinkler mikro. Tekanan atau aliran yang tidak memadai dapat mengakibatkan cakupan yang tidak memadai, berkurangnya keseragaman distribusi, dan gangguan penetrasi air ke zona akar. Ukur tekanan air statis dan dinamis di berbagai titik sepanjang pipa irigasi menggunakan pengukur tekanan atau transduser tekanan. Hitung laju aliran (galon per menit atau liter per detik) dengan mengukur volume air yang dibuang dari saluran keluar yang ditentukan selama interval waktu tertentu. Verifikasi bahwa tekanan dan laju aliran yang diukur memenuhi rekomendasi pabrikan untuk pengoperasian sprinkler yang optimal dan sesuaikan parameter sistem sesuai kebutuhan untuk memastikan penyaluran air yang konsisten dan memadai.

Hitung Area Cakupan: Tentukan area cakupan efektif setiap sprinkler mikro berdasarkan laju penerapannya, pola distribusi, sudut lintasan, dan keseragaman curah hujan. Lakukan analisis hidrolik atau gunakan perangkat lunak desain irigasi untuk mensimulasikan pola distribusi air dan memperkirakan radius atau diameter pembasahan untuk konfigurasi sprinkler yang berbeda. Pertimbangkan faktor-faktor seperti aliran angin, kehilangan penguapan, dan variasi medan saat menghitung cakupan wilayah. Pastikan tumpang tindih yang cukup antara alat penyiram yang berdekatan untuk mengimbangi variasi distribusi air dan mencapai distribusi kelembaban tanah yang seragam di seluruh area irigasi.

Alat penyiram penyiraman nosel berputar mikro tipe YR9801 g

YR9801 g type micro rotating nozzle watering sprinkler